Cancer memiliki reputasi yang menakutkan. Bukan tanpa alasan juga. Ini adalah penyakit yang belum sepenuhnya bergantung pada keterampilan dan kecerdasan ilmuwan medis dan dokter. Dan, seakan-akan rasa sakit akibat penyakit tidak cukup, pengobatan kanker pun turut mendatangkan penderitaan berat pada tubuh.
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan tidak normal. Kanker menyebar ke dalam tubuh dan menghancurkan jaringan saat sel kanker berjalan melalui aliran darah atau sistem limfatik. Pertumbuhan sel yang tidak terkendali disebabkan oleh mutasi pada DNA di dalam sel yang membuat sel tidak dapat mengontrol pembelahan sel. Mutasi ini dapat diwariskan atau diperoleh. Tingkat kematian akibat kanker tergantung pada jenis kanker dan di mana ia berkembang.
Di antara kanker, kanker paru-paru adalah pembunuh terbesar, menyebabkan hingga 3 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Ini mempengaruhi populasi kelompok usia di atas 50 dan merupakan salah satu jenis kanker paling umum yang terjadi di negara-negara Barat. Faktor risiko utama kanker paru-paru adalah merokok. Asap rokok, khususnya, mengandung beberapa karsinogen. Diperkirakan 80 persen dari semua kanker paru-paru disebabkan oleh merokok. Peran perokok pasif dalam menyebabkan kanker paru-paru juga diakui dalam berbagai penelitian.
Karsinogen lain yang menyebabkan kanker paru-paru adalah asbes. Zat ini, yang banyak digunakan karena sifatnya yang tahan api, menyebabkan jenis kanker langka yang disebut kanker mesothelioma. Pada kanker paru asbestos mesothelioma atau kanker asbes, sel-sel ganas berkembang di pleura, lapisan luar paru-paru dan rongga dada.
Masalah dengan kanker asbes adalah diagnosis yang sulit. Pertama, gejala kanker mesothelioma terjadi hanya 30-50 tahun setelah terpapar asbes. Kedua, gejala kanker paru-paru asbes, seperti sesak napas dan nyeri dada, mirip dengan banyak kondisi medis lainnya.
Insiden kanker paru asbes mesothelioma telah meningkat dalam dua dekade terakhir. Masih dianggap sebagai bentuk kanker paru-paru yang relatif jarang, karena angka kejadiannya hanya 1 per 1.000.000 orang. Ini bisa setinggi 7-40 per 1.000.000 di negara industri. Sebaliknya, kejadian kanker paru adalah 1.000 per 1.000.000.
Perawatan kanker paru-paru yang umum termasuk operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Namun, metode pengobatan konvensional belum terlalu berhasil dalam kasus kanker asbes, hanya menghasilkan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 6-12 bulan setelah presentasi.
Sekali lagi, pembedahan tidak banyak berpengaruh pada kanker paru-paru sel kecil. Metode pengobatan untuk kanker paru-paru yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir adalah ablasi frekuensi radio. Teknik ini sangat efektif dalam menghancurkan sel kanker di dalam tumor. Sel-sel ini ‘dimasak’ dengan memasukkan probe panas kecil ke dalam tumor. Teknik ini juga tidak beracun dan hanya menyebabkan sedikit rasa sakit bagi pasien.
Namun, masih ada harapan bagi yang terkena kanker. Para ilmuwan sedang mengembangkan teknik pengobatan baru, seperti terapi bertarget molekuler, untuk kanker paru-paru. Terapi yang lebih baik dan lebih efektif dapat diharapkan karena para ilmuwan dan peneliti membujuk lebih banyak rahasia dari sel manusia.
Kapsul Ekstrak Ikan Gabus Terbaik https://royal-mix.com