Gak Cuma Ganti LPG, Batu Bara Juga Bisa Diolah Jadi BBM

Pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari menggunakan flow meter lc terhadap 2030 mendatang. Namun apabila produksi minyak bumi masih belum mencukupi, ternyata ada alternatif yang bisa dilaksanakan yakni dengan memakai batu bara.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkap perihal selanjutnya sementara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI.

“Alternatif untuk mendukung 1 juta BOPD (barel per hari) lifting minyak, jika migas tidak hingga nanti produksi 1 juta BOPD-nya, opsi lainnya adalah bagaimana jika kita apabila sekelas minyak bumi, sekelas crude, namun sumbernya itu dari batu bara.

Menurutnya ini bisa dilaksanakan dengan cara batu bara awalnya dicairkan khususnya dahulu, lantas dibawa ke kilang. Menurutnya, ini bisa dilaksanakan sebab yang dibutuhkan kilang adalah bahan baku cair untuk lantas dikonversi menjadi bahan bakar minyak (BBM).”Jadi, kita cairkan batu bara, lantas kita bawa ke refinery minyak. Kalau refinery tahunya udah cair, di situ bisa dikonversi nanti menjadi BBM,” paparnya.

Dia menambahkan, “Ini sedang dilaksanakan kegiatan-kegiatan dan sebetulnya secara komersial ini udah berjalan.”

Sebelumnya, Hadi Ismoyo, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), menyatakan dilihat dari sisi cadangan, obyek produksi minyak 1 juta bph bisa saja dicapai, namun sayangnya Indonesia juga negara yang rumit di di dalam berbisnis, baik di sektor migas dan non migas.

Menurutnya, ada lima pilar yang harus digenjot untuk mendongkrak produksi ke 1 juta bph, di antaranya program pengeboran sumur (well work program), optimasi permukaan (surface optimization), percepatan rancangan pengembangan lapangan marginal (speed up POD marginal field), Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi.

“Lima pilar ini adalah tugas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), namun tanpa pemberian pemerintah tidak bisa capai itu (1 juta bph). Kuncinya adalah masif dan agresif,” ungkapnya di dalam acara diskusi ‘Road to 1 Million BOPD and 12 BSCFD Gas in 2030’ secara daring.

Kemudian, untuk kegiatan EOR dia meminta agar bisa difokuskan terhadap Blok Rokan. Daripada bicara di banyak lapangan yang belum tentu ekonomis, menurutnya Blok Rokan sangat prospektif untuk digencarkan program EOR. Potensi minyak di Blok Rokan menurutnya bisa capai 8,5 miliar. Jika 10% saja diambil, udah capai 850 juta barel.

“Daripada ngomong di banyak lapangan, EOR difokuskan di Rokan saja. Saya optimis, meski banyak yang menyatakan (target 1 juta bph) ini impossible (mustahil), namun aku instruksikan untuk support ini,” paparnya.