Pengertian Proses Perceraian Untuk memahami garis besar proses perceraian, pertama-tama kita harus menjelaskan apa itu perceraian. Perceraian adalah berakhirnya hubungan perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita yang telah hidup bersama sebagai suami istri. Perceraian dibagi menjadi dua. Bagi kalian yang tidak ingin mengalami percerain, silahkan ikut konseling pernikahan online di Konselorindo. 

jenis: perceraian dan perceraian pengadilan. Dalam menulis karya ini, penulis telah membatasi dirinya pada topik perceraian. Perceraian berarti pemutusan hubungan sebagai istri.1 Litigasi (gugatan) berarti kesempatan untuk menuntut hak melalui keputusan pengadilan.2 (Istri) dibawa ke pengadilan pada tahun dan perceraian dilakukan atas perintah pengadilan. Perceraian Zainul Bahri, Kamus Umum Khusus Bidang Hukum dan Politik, (Bandung, Angkasa,

1) Undang-undang nomor. Bagian 7 Tahun 1989 Pasal 73(1)

Kecuali jika penggugat dengan sengaja meninggalkan kompleks rumah susun tanpa persetujuan tergugat, istri atau agennya harus mengajukan gugatan cerai di pengadilan yang berwenang atas tempat tinggal penggugat.

2) Pasal 132 Hukum Islam 

Perceraian harus diajukan oleh istri atau wakilnya di pengadilan agama yang berwenang di tempat tinggal penggugat. Tempat tinggal tanpa persetujuan suami.

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 

Permohonan cerai diajukan oleh suami atau istri atau wakilnya kepada pengadilan yang berwenang di tempat kediaman tergugat. tempat tinggal. Artinya, seorang wanita yang menikah menurut Islam dan suami atau istri yang menikah menurut agama dan kepercayaan selain Islam dapat mengajukan gugatan cerai.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gugatan cerai atau gugat cerai adalah istilah yang digunakan oleh di pengadilan agama. Dalam kitab fikih pengertian hukum Islam gugatan ceraiSM, talak yang dilakukan melalui proses pengadilan atas gugatan salah satu pihak disebut Fasach. Fasakh artinya memutuskan atau memutuskan ikatan pernikahan. 3 Artinya perkawinan itu diputuskan oleh hakim pengadilan agama atas permintaan salah satu pihak. Fasakh dapat timbul karena alasan yang berkaitan dengan kontrak (baik sah atau tidak) atau karena alasan di luar keabsahan kontrak.