Pengertian Kamera Mirrorless: Kelebihan, Cara Kerjanya

Kamera mirrorless menjadi salah satu jenis kamera yang cukup terkenal saat ini. Di samping kamera DSLR, kamera ini cukup digandrungi para fotografer dan juga orang-orang yang menyukai kegiatan memfoto objek maupun swafoto. Namun, seperti apakah sebenarnya kamera mirrorless itu? Apa bedanya dengan kamera DSLR? Bagaimana cara kerja kamera mirrorless ini? Berikut sedikit ulasannya untuk Anda.

Pengertian Kamera Mirrorless

Mirrorless Interchangeable Camera (MILC) atau kamera mirrorless adalah kamera yang lensanya dapat diganti-ganti. Selain itu, kamera ini sering disebut sebagai kamera hybrid dan CSC atau Compact System Camera. Kamera ini disebut sebagai CSC karena memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan kamera DSLR.

Sesuai dengan namanya, kamera mirrorles tidak memiliki cermin mekanik untuk mengalihkan tampilan yang muncul pada kamera antara optik view-finder dan sensor gambar. Kamera mirrorless juga dikatakan sebagai Mirrorless DSLR atau Mirrorless SLRs karena dilengkapi dengan berbagai lensa dan menawarkan sebuah pilihan untuk optik view-finder layaknya kamera DSLR.

Kamera mirrorless mulai terkenal pada tahun 2011 setelah diperkenalkan pada tahun 2008. Kian lama, kamera ini menjadi primadona bagi para fotografer amatir yang ingin beralih dari kamera point and shoot. Selain itu, kamera ini juga memiliki fitur lanjutan hybrid untuk meningkatkan ukuran sensor dan memiliki fitur high-end, seperti yang ditawarkan oleh berbagai jenis variasi lensa.

Saat diperkenalkan, kamera ini diharapkan mampu memberikan andil besar dalam dunia fotografi layaknya DSLR dengan biaya terjangkau. Ukuran yang lebih mini dengan kualitas gambar sama dengan DSLR menjadi keunggulan kamera mirrorless.

Kelebihan Kamera Mirrorless

Kelebihan dari kamera mirrorless adalah mampu memotret still subject dengan sangat baik. Mengapa demikian? Sebab kamera ini memiliki sistem auto-fokus yang berbeda dengan yang dimiliki kamera digital SLR.

Pada kamera DSLR, jumlah cahaya lebih banyak muncul di dalam lensa dan dipantulkan oleh cermin kamera menuju penta-prisma dan view-finder. Bagian terkecil dari cahaya tersebut mengarah kebawah untuk masuk kedalam sensor auto-fokus yang tepat.

Proses itu tadi memanfaatkan sistem autofocus yang disebut dengan phase detection. Phase detection ini digunakan untuk menghitung jarak antara kamera dengan subjek yang dituju serta menunjukkan ke arah mana lensa harus berfokus.

Hal itu lah yang membuat kamera mirrorless akan sangat bagus hasilnya digunakan untuk memotret still subject. Namun, apabila Anda mencoba memotret subyek yang bergerak, jangan pernah mengharapkan hasil yang maksimal apabila menggunakan kamera mirrorless.

Kelemahan Kamera Mirrorless

Dengan penawaran inovasi yang demikian, kamera mirrorless tidak lepas dari kekurangan. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kamera mirrorless memiliki kekurangan akan kesulitan untuk memotret moving subjects. Mengapa demikian? Karena autofocus yang dimiliki kamera mirrorless kesulitan untuk mengunci objek yang bergerak cepat. Dengan demikian, kamera ini tidak bisa digunakan untuk sport photography.

Selain itu, kamera ini juga sulit digunakan dalam kondisi minim cahaya. Kamera ini juga memiliki daya baterai yang sedikit karena baterai yang digunakan kecil sesuai dengan ukuran kamera mirrorless itu sendiri.

Kamera mirrorless juga akan sedikit mengurangi kesenangan Anda ketika mengubah-ubah gear dari kamera Anda. Hal ini dikarenakan kamera mirrorless bukan layaknya DSLR yang bisa diubah seenak hati kita gear-nya. Namun, apabila Anda lebih suka praktis, harga terjangkau, dan banyak variasi, maka Anda bisa memilih kamera mirrorless.

Apa Beda Kamera Mirrorless dengan DSLR?

Cara kerja kamera DSLR membutuhkan cermin (mirror) untuk memunculkan gambar di viewfinder, saat anda meng-aktifkan kecepatan shutter, kemudian cermin yang dimiliki berayun dan shutter yang berada di depan sensor kamera akan terbuka lalu kemudian menangkap gambar.

Sementara dalam kamera mirrorless, cermin yang biasanya ada di DSLR dibuang. Hasil yang didapat pun adalah menghemat ukuran, berat, dan biaya, namun view finder yang biasanya ada juga turut hilang. Oleh karena itu, kamera mirrorless biasanya menggunakan sistem viewfinder elektronis (EVF – electronic viewfinder). Terkecuali, Leica dan Fujifilm yang memiliki viewfinder optik. Meskipun demikian, kualitas foto yang dihasilkan antara DSLR dengan mirrorless tetap sama.

Bagaimana Cara Kerja Kamera Mirrorless?

Kamera mirrorless berinovasi dengan menghilangkan prisma dan cermin yang biasanya ada untuk mengurangi dimensi. Alhasil, jendela bidik optik pun tidak ada. Jadi, proses membidik yang kita lakukan hanya melalui live view atau melihat apa yang dilihat oleh sensor pada LCD yang ada.

Hal ini juga bisa berdampak pada sensor yang terus menerus bekerja mengolah apa yang diterimanya dari lensa, sehingga menguras daya baterai. Kondisi ini yang membuat mirrorless agak terlihat lemah di hadapan kamera DSLR.

Tiap produsen memiliki alasan mereka sendiri-sendiri untuk menentukan ukuran sensor mereka. Panasonic dan Olympus lah yang pertama kali berusa berinovasi dengan kamera mirrorless berformat Micro Four Thirds (M4/3) dengan sensor Four Thirds dan crop factor 2x.

Sampai saat ini dan seterusnya, format ini sepertinya akan terus dipakai. Di sisi lain Sony, Samsung, Fuji dan Canon berusaha bersaing dengan memakai sensor APS-C (crop factor 1,5x) pada kameranya yang memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan sensor M4/3, sehingga hasil fotonya bisa dikatakan lebih baik.

Sebaliknya, Nikon dan Pentax membuat suatu kejutan. Di saat yang lain berusaha membuat sensor lebih besar, Nikon justru memakai sensor relatif kecil yaitu 1 inci (crop factor 2,7x) dan Pentax memilih sensor mungil seperti kamera saku. Namun, pada akhirnya Pentax juga membuat sensor APS-C pada kamera mirrorless produksinya, bahkan dengan mount lensa yang sama seperti DSLR Pentax.

Dalam hal segmentasi, ada minimal dua kelompok kamera yang dibuat, yaitu basic class dan high class. Basic class atau kelas basic didesain layaknya kamera saku dengan ukuran kecil dan tombol yang minimalis. Bahkan, kelas basic tidak memiliki dudukan flash dan roda mode eksposur. Sementara itu, high class atau kelas atas didesain sedemikian rupa untuk yang menekuni bidang fotografi. Biasanya, bentuknya masih seperti kamera DSLR namun lebih mungil.

Memang ada beberapa produsen yang sudah berpengalaman dalam memproduksi kamera mirrorless berani untuk mengeluarkan berbagai versi yang beragam. Contohnya, Panasonic berani memproduksi Lumix G, GH, GF dan GX series. Selain itu, Olympus juga memproduksi O-MD, Pen, dan Mini. Sony lebih berani dengan bermain pada variasi Sony NEX.

Itu tadi sedikit penjelasan mengenai pengertian, kelebihan, kelemahan, dan cara kerja kamera mirrorless serta perbedaannya dengan kamera DSLR . Semoga bisa bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru bagi Anda.

Selengkapnya

Toko Laptop Yogyakarta

Talks.co.id