Proyek Pemasangan Pipa Air Minum Senilai Rp52 Miliar di Jalur Binong-Pamanukan Diprotes Warga Terdampak

Proyek pekerjaan pemasangan pipa air minum (SPAM / Sistem Pengadaan Air Minum Masyarakat) yang dilaksanakan di sepanjang jalur Binong menuju Pamanukan, diprotes warga terdampak pekerjaan.

Warga terdampak proyek pipanisasi, Dodi dan Nana, warga Kecamatan Binong, memprotes pembongkaran akses jalur ke pekarangan rumahnya yang tanpa seizin pihaknya. Akibatnya, kesibukan kesehariannya terganggu.

“Saya kan telah minta ke pekerja agar jangan pernah dibongkar jalur masuk ke rumah saya, tetapi senantiasa saja malah digali. Saya menjadi enggak sanggup kemana-mana, enggak sanggup jalan, bisnis aku menjadi terganggu, aku bener bener dirugikan, pendapatan aku menjadi terganggu,” keluh Ojos, sapaan akrab Dodi, yang diamini oleh Nana, waktu berdialog bersama dengan perwakilan pelaksana proyek di Kantor PDAM Binong, Senin (25/01/2021).

Dialog sempat berlangsung tegang pada warga terdampak bersama dengan perwakilan pelaksana proyek pipanisasi air minum berasal dari PT Putra Kencana, Diki dan Adi.

Ojos bahkan menuding bahwa pelaksanaan proyek pipanisasi tersebut tidak ada sosialisasi ke masyarakat, terlebih kepada warga terdampak pekerjaan yang rumahnya di tepi jalan.

“Harusnya pihak perusahaan sosialisasi pernah ke warga terdampak bahwa akan ada pekerjaan galian pipa air minum, agar kami sanggup tahu. Ini enggak ada sosialisasi ke kami,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Pelaksana Teknis berasal dari PT Putra Kencana yang merupakan KSO PT Shiddiq Sarana Mulya selaku pelaksana proyek pemasangan pipa water meter 2 inch air minum (SPAM), Diki, didampingi Pengawas Lapangan, Adi, mengungkapkan, pekerjaan galian pemasangan pipa air minum SPAM ini berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Panjangnya kira-kira 13,7 kilometer berasal dari Binong sampai Desa Rancasari Kecamatan Pamanukan.

Diki menuturkan, untuk kedalaman galian pipa berupa kondisional dilapangan dan tidak sanggup dipastikan, tetapi secara teoritik, kedalaman 110 cm. Begitu juga lebar galian berupa kondisional mengatur bersama dengan pipa dan bahu jalan.

“Kedalaman (galian pipa) kondisional dilapangan, aku tidak sanggup memastikan, tetapi teoritiknya 110 cm, hanya misalnya ada pipa eksisting ya harus diatas pipa, tetapi kedalaman yang normal 110. Lebar (galian) juga kondisional, gimana pipa dan bahu jalan. Adapun komposisi urugan galian, beskos diatas, bawah dan samping gunakan pasir,” paparnya.

Terkait adanya protes warga terdampak soal tidak ada sosialisasi ke masyarakat, Diki menegaskan, perusahaan memiliki humas yang bertugas melakukan sosialisasi pekerjaan. Humas ini, sambung dia, telah bersepakat bersama dengan desa-desa yang teratasi pekerjaan untuk sosialisasi proyek ke warga.

“Kita memiliki humas. Humas telah sosialisasi, kami telah memiliki ‘hitam diatas putih’ bersama dengan desa, aku sendiri yang kasih surat pemberitahuan bahwa akan ada pekerjaan, nanti desa yang sosialisasinya ke masyarakat,” pungkas Diki.

Informasi yang dihimpun, proyek pekerjaan pemasangan pipa air minum SPAM atau Sistem Pengadaan Air Minum Masyarakat ini merupakan projek Perum Jasa Tirta (PJT) II bersama dengan pagu anggaran mencapa Rp52 miliar. Proyek pipanisasi air minum yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Putra Kencana ini berlangsung berasal dari jalur Binong-Pamanukan sepanjang 13,7 KM.