Siapapun anda dan dimanapun anda pasti sering kali merasa kesal jika anda sedang makan atau beraktivitas lalu ada lalat yang menganggu. Ya, lalat memang seringkali memganggu setiap kali kita makan atau melakukan kegiatan yang bisa memancing lalat untuk datang. Hal tersebut sebenarnya tidak aneh karena memang lalat mendapatkan sumber makanan salah satunya dari sari makanan.
Tapi tahukah anda alasan dibalik mengapa lalat selalu ada dimanapun dan hidup sangat banyak meski di kondisi kotor sekalipun? Itu karena memang lalat memiliki proses pertumbuhan yang sangat cepat. Selain itu juga lalat suka hinggap di sesuatu yang kotor karena memang lalat bisa mendapatkan makanan dari tempat tersebut. Jadi tidak heran kalau lalat seringkali menularkan penyakit jika hinggap pada makanan kita.
Hal lain yang membuat lalat menjadi sangat banyak karena lalat bisa menetaskan telurnya hingga 5000 butir dalam sekali pembuahan. Selain itu proses sejak awal lalat masih menjadi telur sampai berubah menjadi lalat dewasa hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 1 minggu. Bahkan setelah menjadi lalat dewasa meski baru berusia 3 hari lalat tersebut sudah bisa menetaskan telurnya.
Sehingga tidak heran kalau lalat memiliki pertumbuhan yang sangat cepat terutama di tempat – tempat yang kotor karena disana banyak sumber makanan yang bisa diserap oleh lalat. Sebenarnya jika dilihat lebih jelas siklus atau daur hidup lalat tersebut terbagi menjadi 4 tahapan mulai dari telur lalu berubah menjadi larva, kemudian menjadi kepompong, dan terakhir berubah menjadi lalat dewasa.
Pada proses awal daur hidup lalat biasanya indukan lalat akan menetaskan telurnya pada permukaan sisa makanan, sampah, bangkai, atau apapun yang bisa menjadi sumber makanan telur tersebut. Selain itu indukan lalat juga akan memilih tempat yang bersuhu hangat agar telur – telurnya bisa cepat menetas. Setelah menetas nantinya telur tersebut akan berubah menjadi larva atau yang biasa disebut dengan nama belatung.
Alasan mengapa lalat menetaskan telurnya di tempat seperti tumpukan sampah ataupun bangkai karena saat telru tersebut menetas menjadi larva maka larva tersebut bisa langsung mendapatkan makanan. Selama proses ini larva hanya akan makan dan mengambil sari yang ada pada tempat ia tinggal. Dalam kurun waktu sekitar 3 hari larva tersebut akan mulai mengeras pada bagian kulitnya, jika sudah mengeras itu tandanya larva siap berubah kembali menjadi kepompong.
Pada tahapan ketiga saat lalat sudah berubah menjadi kepompong ini maka lalat akan mengeluarkan benang alami dari dalam tubuhnya untuk nanti dijadikan sebagai kulit luar kepompongnya. Biasanya selama proses lalat menjadi kepompong ini lalat hanya akan mendapatkan sari makanan dari dalam tubuhnya. Itulah alasa mengapa saat menjadi kepompong bentuk tubuh larva cenderung lebih mengecil.
Setelah melewati proses menjadi kepompong selama kurang lebih 3 – 5 hari bagian tubuh lalat seperti kaki, sayap, dan bagian lainnya pun mulai keluar. Jika sudah keluar dari kepompong tersebut tandanya lalat sudah benar – benar berubah menjadi lalat dewasa dan siap untuk terbang mencari sumber makanan lain. Dari sini biasanya proses daur hidup lalat akan mulai lagi dari awal.
Biasanya usia dari lalat dewasa hanya akan bertahan selama 15 – 30 hari tergantung kepada sumber makanan yang didapatkan oleh lalat. Namun biasanya setelah usia 3 hari lalat sudah bisa bereproduksi dan menetaskan ribuan telur baru. Itulah mengapa pertumbuhan lalat seakan tidak ada habisnya.